Alkisah pada jaman dahulu hiduplah sepasang kakak beradik
bernama Mahesasura dan Lembusura. Mereka adalah pemimpin para binatang buas.
Mereka hidup di sebuah gua bernama Kiskendo. Tubuh mereka besar, berbadan
manusia namun berkepala hewan. Mereka sakti sekali, hingga bila salah satunya
mati maka bisa hidup kembali bila dilangkahi oleh saudaranya.
Satu hari Mahesasura bermimpi menikah dengan dewi tercantik
di kahyangan yakni Dewi Tara. Dan saat terbangun, Mahesasura menyampaikan
mimpinya pada sang adik, Lembusura. Mahesasura hendak mewujudkan mimpinya
menjadi kenyataan. Maka berangkatlah keduanya menuju kahyangan untuk melamar
Dewi Tara. Tapi apa mau dikata, lamaran Mahesasura ditolak oleh para dewa.
Menjadi marahlah Mahesasura, merasa terhina. Mereka pun mengamuk di kahyangan
dan berhasil menculik Dewi Tara ke bumi.
Para dewa pun kemudian bermusyawarah agar bisa membawa Dewi
Tara kembali ke kahyangan dan membinasakan Mahesasura juga adiknya Lembusura.
Maka diputuskanlah mereka akan menggunakan kekuatan kedewaan yang disebut Aji
Pancasona. Namun kekuatan itu hanya bisa dipergunakan oleh mereka yang putih
hatinya. Maka dipilihlah seorang pertapa suci putra Resi Gotama bernama Subali.
Subali pun menyanggupi permintaan para dewa. Bersama adiknya Sugriwa, Subali
pun berangkat menuju gua tempat tinggal Mahesasura dan Lembusura.
Sampailah Subali dan Sugriwa di mulut gua. Subali meminta
adiknya untuk berjaga di depan gua. Tak lama kemudian keluarlah Subali bersama
Dewi Tara. Subali pun hendak masuk lagi ke dalam gua untuk membinasakan
Mahesasura dan Lembusura. Namun sebelum
masuk, Subali berpesan kepada Sugriwa.
“ Adikku, tolong jaga Dewi Tara disini. Nanti, bila darah
yang keluar dari Gua Kiskendo ini berwarna merah, maka berarti akulah yang
memenangkan pertarungan. Namun bila darah yang keluar berwarna putih, maka
berarti akulah yang tewas. Bila hal kedua yang terjadi, tutuplah mulut gua ini
dengan batu besar dan kembalilah ke kahyangan.”
Subali pun bertarung dengan Mahesasura dan Lembusura. Namun
ketika Subali sudah membinasakan salah satunya, mereka dapat hidup kembali
setelah dilangkahi oleh saudaranya. Maka Subali pun berfikir untuk membinasakan
keduanya bersamaan. Subali kemudian mengubah tubuhnya menjadi besar. Setelah
itu Subali memegang kepala Mahesasura dan Lembusura dan saling membenturkannya.
Binasalah keduanya secara bersamaan. Dan mengalirlah darah yang bercampur otak
berwarna merah dan putih.
Melihat hal itu, Sugriwa mengira kakaknya meninggal
bersamaan dengan dua raksasa itu. Maka Sugriwa pun kemudian menutup mulut gua
dengan batu besar dan kembali ke kahyangan bersama Dewi Tara. Kedatangan mereka
disambut gembira oleh para dewa. Setelah mendengar cerita bahwa Subali
meninggal, maka para dewa pun menikahkan adiknya yakni Sugriwa dengan Dewi
Tara.
Sementara itu Subali yang berhasil memenangkan pertarungan
dan hendak keluar dari gua melihat pintu gua ditutup dengan batu besar. Subali
merasa dikhianati oleh adiknya. Menjadi marahlah Subali dan menghancurkan batu
itu lalu serta merta menuju kahyangan. Sesampainya di kahyangan, Subali melihat
adiknya bersanding dengan Dewi Tara di pelaminan. Bertambah marahlah Subali dan
langsung menghajar Sugriwa. Sugriwa tak diberi kesempatan untuk menjelaskan.
Dan pertarungan sengit antara kakak beradik itu pun tak terelakkan hingga
datanglah ayah mereka, Resi Gotama. Setelah mendengar pengakuan dari Sugriwa,
menjadi marahlah Resi Gotama kepada Subali. Menurut Resi Gotama tak ada manusia
yang berdarah putih. Maka atas ketakaburannya, Subali pun dikutuk oleh ayahnya
sendiri. Sedangkan Sugriwa mendapatkan restu untuk menikah dengan Dewi Tara.
Dan setelah menikah, Sugriwa membangun sebuah kerajaan bernama Pancawati di Gua
Kiskendo.
***
Kurang lebih begitulah kisah yang berkembang populer tentang
Gua Kiskendo, sebuah gua yang berada di Pegunungan Menoreh tepatnya di Desa
Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Berada di
ketinggian 1200 mdpl, gua ini cukup populer sebagai obyek wisata dan masih
dianggap tempat keramat oleh masyarakat sekitarnya.
Gua inilah yang kami pilih sebagai destinasi untuk mengisi
liburan Natal [25 Desember 2012] lalu. Hari masih pagi ketika Kasih, salah
seorang sahabatku sejak SMP, datang ke rumahku. Aku belum lagi mandi dan masih
asyik bergelung di kasur sambil menonton acara televisi Home Alone. Setelah
sehari yang lalu batal kemana-mana disebabkan oleh ketidakjelasan destinasi dan
kemacetan parah yang melanda Jogja, hari itu kami memutuskan untuk plesir de
Kulon Progo.
Pukul 10.30 kami bergerak meninggalkan rumah. Berbekal info
di internet dan bertanya pada kawan yang sudah pernah kesana, kami menyusuri
jalan menuju Gua Kiskendo. Tidak terlalu sulit untuk mencapai gua ini. Cukup
mencari Jalan Wates di peta, lalu teruslah ke arah barat hingga bertemu
pertigaan terminal Ngeplang. Dari pertigaan itu, beloklah ke kanan atau ke arah
utara. Susuri saja jalan utama, ikuti papan petunjuk yang ada. Dan voila!
Sampailah kami di Gua Kiskendo. Estimasi kami sempurna meleset. Kami
memperkirakan butuh waktu 2 jam untuk mencapai Gua Kiskendo. Tapi ternyata
cukup 1 jam saja waktu yang dibutuhkan dari rumahku yang berada di sekitar
kawasan Godean.
 |
menuju Gua Kiskendo |
Setelah memarkir motor, kami pun membeli tiket masuk ke
dalam gua. Cukup membayar 2000 rupiah saja dan kami sudah bebas menikmati obyek
wisata Gua Kiskendo. Terdapat sebuah relief besar di dekat pintu masuk Gua
Kiskendo. Konon relief ini adalah penggambaran kisah pewayangan tentang sejarah
Gua Kiskendo.
 |
relief di dekat pintu masuk Gua Kiskendo |
Gua Kiskendo adalah gua di bawah tanah, maka sebelum masuk
kami pun menyewa sebuah headlamp sebagai sumber penerangan saat berada di dalam
gua. Melewati gerbang pintu masuk gua, kami langsung dihadapkan pada anak-anak
tangga yang mengarah ke bawah. Di anak tangga yang terbawah sempurnalah di
depan sana lorong kegelapan *tsaahh*.
 |
mulut gua dilihat dari atas |
 |
mulut gua dilihat dari bawah |
Terdapat semacam path di Gua Kiskendo.
Tentu saja ini dibuat untuk memudahkan para wisatawan selama berkeliling di
gua. Berbekal headlamp kami pun menyusuri gua. Mengamati dinding dan bagian
atas gua. Sedang di bawah kami ada semacam sungai yang airnya sangat jernih.
 |
ngeri juga liat batu di tikungan ini :p |
 |
sungai dalam gua |
 |
Semelong, jalan tempat keluarnya Subali setelah bertempur |
 |
Sekandang, diyakini sebagai tempat bertempurnya Subali dan Mahesasura-Lembusura |
 |
Kasih berfoto bersama 'lidah Mahesasura dan Lembusura' |
 |
salah satu lorong di Gua Kiskendo |
Dirasa cukup mengelilingi seluruh gua, kami pun beranjak
keluar. Berkeliling di area di luar gua. Obyek wisata Gua Kiskendo tak hanya
menyuguhkan gua sebagai daya tarik wisatawan, namun terdapat pula camping
ground juga gardu pandang. Maka kami pun ‘blusukan’ ke semua sudutnya :D
Hari belum lagi sore. Tanggung rasanya kalau langsung pulang
*alesan*. Jadi diputuskanlah kami sekalian mengunjungi obyek wisata Waduk
Sermo. Mumpung tak begitu jauh, pikir kami. Tapi ternyataaaaa...menuju Waduk
Sermo dari Gua Kiskendo itu bikin jantung deg-degan dan badan pegal. Jalanan
yang berkelok dan naik turun membuat kami harus selalu fokus. Padahal
pemandangan di kanan-kiri kami begitu menggoda.
Setelah sempat salah jalan dan hampir tersesat :p, tibalah
kami akhirnya di satu-satunya waduk di Jogjakarta, Waduk Sermo. Waduk yang
dibuat dengan membendung Kali Ngrancah ini selain dipergunakan sebagai
penyangga air untuk pertanian di sekitar
area waduk juga dimanfaatkan sebagai obyek wisata yang cukup menarik. Para
wisatawan bisa memancing, berkeliling dengan kapal kecil, ataupun sekedar
duduk-duduk menikmati keindahan Waduk Sermo dengan latar belakang perbukitan
menoreh. Sejuk sekali memandangnya kawan :D. Tapi aku pribadi lebih menyukai
memandang Waduk Sermo dari ketinggian. Lebih keren! :D
 |
Waduk Sermo dilihat dari atas |
 |
Waduk Sermo |
 |
hijauuuu :D |
Jam ditanganku menunjukkan pukul 15.30. Baterai kamera sudah
diujung tanduk kematian. Waktunya bagi kami untuk pulang. Mengakhiri perjalanan
yang tanpa rencana untuk hari ini. Dan semoga esok akan ada
perjalanan-perjalanan seru lain untuk dibagi bersama sahabat :)
Selamat malam.