Minggu pagi beberapa bulan lalu aku lari pagi di lapangan Pemda. Tentu saja niat berolahraga itu didorong oleh angka di timbangan yang terus bergerak naik. Berat rasanya (badan ini). Ditemani suami, aku pun melaksanakan niatku yang terpuji itu.
Setelah satu putaran, aku memperlambat tempo lalu akhirnya berjalan. Sudah lama tidak berolahraga, ngos-ngosan juga. Saat berjalan, kami melewati sekumpulan remaja yang sedang ngobrol. Dan tepat saat kami melewati mereka, salah seorang berkata pada temannya, "Olahragane ra sepiro, jajane ra kiro-kiro" (Olahraganya gak seberapa, jajannya gak kira-kira/banyak). Seketika suami melihat ke arahku dan terkikik. Tatapannya seolah berkata, "Kamu banget."
Setelah beberapa kali lari pagi di lapangan Pemda memang ujung-ujungnya jajan sih. Lari satu putaran, pulangnya bawa banyak tentengan. Mulai dari donat, bomboloni, mille crepes, lumpia, serenteng ciki yang lagi promo dan jajanan-jajanan lainnya. Selain ramai sebagai tempat olahraga, di sekitaran lapangan Pemda Sleman terutama pada hari Minggu memang banyak pedagang makanan. Yaudah gimana dong. Godaan jajan makanan memang sulit ditahan.
Dan sekarang, tiap kali aku mengajak lari pagi ke lapangan Pemda, sambil tergelak suami akan mengucapkan mantra olahraga ra sepiro jajane ra kiro-kiro. Ada yang gitu juga gak sih? 😆
***
Unggahan hari ke-14 #30haribercerita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar