Kamis, 23 Februari 2023

Bapak Budi, Budi, dan Sihirnya



Itu Bapak Budi. Dia seorang petani tua yang tinggal di desa penyihir Sukasakti. Selain karena alamnya yang indah, Sukasakti termasyhur karena melahirkan banyak penyihir ternama dan bertalenta. Sayangnya, Bapak Budi terlahir tanpa keahlian sihir. Beruntung Bapak Budi menikah dengan penyihir, berharap Budi, anaknya, bisa menjadi penyihir juga.

Memasuki usia sekolah, kemampuan sihir Budi belum juga nampak. Bapak Budi mulai khawatir. Tapi Bapak Budi tetap memasukkan Budi ke sekolah sihir. Bapak Budi berkeras bahwa Budi memiliki kemampuan sihir seperti ibunya yang telah meninggal.

Sekian waktu bersekolah, Budi tetap tidak bisa mengikuti pelajaran praktik sihir karena kemampuannya yang tak kunjung muncul. Pernah suatu ketika saat akan mengikuti ujian praktik sihir, Bapak Budi meminta tolong pada Ani, teman sekelas Budi yang juga tetangga mereka, untuk melatih Budi. Tapi Ani menolaknya.

Bapak Budi sedih melihat Budi mengkhawatirkan ujiannya esok hari. Nekat, Bapak Budi membuka Buku Sihir Umum milik mendiang istrinya. Mencari sihir yang sepertinya mudah tapi cukup untuk meloloskan Budi di ujian praktik.

Besoknya, hari ujian pun tiba. Budi berangkat dengan percaya diri.
"Kau akan mempraktikkan sihir apa hari ini, Budi?" tanya guru penguji.
"Sihir mengubah buku pelajaran ini menjadi kotak bekal, Bu," jawab Budi dengan yakin.
"Baik. Silakan dimulai."
Budi berkonsentrasi penuh dan mulai mengangkat tongkat sihirnya. Mencoba mengingat mantra yang diajarkan ayahnya. 
"Soiso..kuduiso..buku jadilah kotak bekal." Kabut kehijauan yang aneh muncul dari ujung tongkat sihir Budi. Makin lama kabut hijau itu makin besar dan memenuhi hampir seluruh ruangan. Saat kabut aneh itu mulai memudar, guru penguji heran karena Budi tidak ada di tempatnya semula. Yang tertinggal hanya tongkat sihir dan buku pelajaran yang terbuka. Guru penguji melongok dan melihat gambar wajah bingung Budi di dalam buku. Bukannya mengubah buku menjadi kotak bekal, Budi malah membuat dirinya sendiri terjebak di buku pelajaran.

***
Unggahan hari ke-28 #30haribercerita

Tema mengarang dengan tokoh Budi ini memang bikin senewen peserta #30haribercerita bahkan dari tahun sebelumnya 😆. Dan malah tahun ini Bapak Budi diajak pula. Rasanya puas ketika bisa menyambung kalimat acak yang diberikan menjadi cerita yang tidak terlalu dipaksakan. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar