kepadanya bibirku terdiam dan mulutku berucap
di waktu yang bersamaan
kepada hatinya aku tersenyum dan berduka
dalam satu rasa
kepada sosoknya aku menjatuhkan hati dan mereka-reka, menerka
untuk sebuah asa
namun aral bernama jarak itu terlalu lebar membentang
menenggelamkannya dalam batas yang tak kuduga
menggenapi asa yang berujung pada sia belaka
maka masihkah aku mampu mencintainya dalam diam??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar