Senin, 25 Juni 2012

Semarang #1 : 6 jam menuju Tugu Muda

 Sabtu, 23 Juni 2012

Setelah rencana sempat 2 kali gagal, akhirnya Semarang...aku datang :)
Bukan apa-apa, hanya saja sudah sejak lama aku begitu penasaran oleh pesona yang ditawarkan Lawangsewu. Baiklah, dimulai dari perjalanan panjangku dari Jogja. Kukatakan panjang karena murni ketidaktahuanku akan transportasi menuju Semarang. Hehehe. Bermodalkan sok tahu, aku menuju terminal Jombor. Dan ketika aku sampai disana ada bis yang hendak berangkat menuju Semarang. Tanpa tedeng aling-aling, naiklah aku di bis itu. Entah apa namanya. Tidak sempat memperhatikan. Di dalam bis sudah penuh penumpang. Untunglah aku masih dapat tempat duduk. Duduk di tengah, diapit oleh ibu yang menggendong anaknya dan mas-mas muda. Udara sangat panas, ditambah lagi berdesak-desakan dengan banyak orang dalam bis membuat semakin gerah. Tapi tak mengapa, toh bis ini sudah mau berangkat, hiburku dalam hati. Saat bis sudah mulai bergerak perlahan, aku tersenyum membayangkan akan segera tiba di Semarang. Sambil senyum tidak sengaja menoleh ke arah kiri. Dan aku melihat bis yang sama sekali berbeda dengan bis yang kunaiki. Bis itu tampak indah dan nyaman. Dan yang paling bikin gondok adalah ada tulisan SEMARANG di bagian kaca depan. Senyumku memudar seketika. Kenapa aku tidak melihat bis itu tadi -,-''

Dan disinilah aku sekarang, bis menuju Semarang. Pukul 13.40 berangkat dari Jogja. Berdasarkan info, perjalanan Jogja-Semarang menggunakan bis diperkirakan memakan waktu 3-4 jam. Dalam bayanganku paling lambat pukul 17.30 aku sudah menginjakkan kaki di Semarang. Tapi kenyataan berkata lain. Bis melaju dengan kecepatan sedang. Kadang berhenti untuk menurunkan penumpang. Kurang lebih 1 jam kemudian sampailah bis ini di terminal Tidar Magelang. Penumpang diminta turun dan berganti bis. Baiklah, aku menurut saja. Sudah di bis yang lain, sudah dapat tempat duduk, tinggal menunggu bis berangkat lagi. Tapi oh tidak! Ternyata lama sekali. Dan hari itu udara benar-benar panas. Serasa berada di sauna. Keringat bercucuran. 5 menit. 10 menit. 15 menit. 30 menit. Dan entah berapa lagi menit-menit yang kuhabiskan di terminal Tidar. Baru saat jam tanganku menunjukkan waktu pukul 15.20 bis ini berangkat. Alhamdulillah...akhirnya...

Entah mengapa, selalu ada kesenangan tersendiri melakukan perjalanan dengan menggunakan bis. Melewati banyak tempat yang sama sekali baru. Bis terus melaju. Melewati kota Temanggung dengan segala keindahannya. Aku selalu suka melewati kota ini. Sejuk. Dan hijau. Kemudian Ambarawa. Lain kali aku harus ke kota satu ini :). Melewati masjid agung Palagan Ambarawa, yang ternyata bersebelahan dengan terminal Palagan Ambarawa. Tidak berapa jauh dari sana, bis ini melewati Pasar Projo Ambarawa. Jalanan disini terbilang semrawut. Jalan raya yang tidak terlalu lebar ditambah di tengah jalan diberi pembatas berupa pagar dan banyaknya kendaraan besar yang lewat membuat jalanan terkesan semrawut.



Pukul 17.20 bis memasuki daerah Bawen. Itu berarti tidak lama lagi akan sampai tujuan. Bis terus melaju menembus macetnya jalanan. Musim liburan sekolah, pikirku. Melewati daerah Ungaran, aku melihat pabrik biskuit yang sudah terkenal sejak dulu, Khong Guan. Ada kaleng-kaleng biskuit aneka merk dari pabrik yang sama berukuran raksasa di sekitar pabrik :o.

Pukul 18.20
Terminal Banyumanik. Lega rasanya sudah sampai disini. Sekarang tinggal mencari bis yang menuju Tugu Muda. Bertanya kepada salah seorang disana yang berbaik hati menjelaskan bis mana yang harus kunaiki. Aku buru-buru menaiki bis yang dimaksud karena kernet bis berkata setengah berteriak bahwa itu bis terakhir menuju Tugu Muda.

Seorang gadis berkaca-mata duduk di sebelahku. Kami berbincang. Dan dari percakapan basa-basi, berlanjut menjadi obrolan yang seru. Febrina nama gadis itu, mahasiswi kedokteran semester 8 Undip. Dia teman mengobrol yang asik. Menjelaskan sedikit banyak tentang Semarang. Dan sangat antusias memintaku bercerita tentang pengalaman2 pendakianku :D. Kami ternyata sama-sama suka novel 5cm-nya bang Donny. Aih..senangnya bertemu kawan baru :). Tapi kami harus berpisah karena dia harus turun lebih dulu di daerah Kariadi. Sedang aku akan turun di bunderan Tugu Muda. Meski begitu, kami sempat bertukar nomor telepon dan berharap dapat berjumpa lagi. Bagaimanapun, selalu ada hikmah dibalik lamanya perjalanan ini, yakni kawan baru :)

Kira-kira setengah jam dari terminal Banyumanik, aku sampai di Tugu Muda. Senangnyaaa >.< !!! Dan beginilah suasana Tugu Muda ketika aku menjejakkan kaki disana
Tugu Muda, Semarang
Dan inilah alasan utamaku datang ke Semarang.... Lawangsewu :)

Lawangsewu, malam ke-23 di bulan Juni



bersambung... Semarang #2 : Lawangsewu-Kotalama-Simpang Lima

Jumat, 22 Juni 2012

Pok Tunggal - Somandeng - Indrayanti

Dengan ditemani secangkir kopi, entah kenapa pagi ini rasanya bersemangat sekali menulis. Hari Minggu kemarin ( 17/06/2012 ) aku bersama anak-anak 5cm ngetrip ke GunungKidul. Berawal dari ajakan si adek bongsor [ Reiny.red ] yang ngajakin jalan-jalan sebelum dia pulang ke Palembang, jadilah kami membuat rencana ngetrip. Dan lagi-lagi GunungKidul jadi pilihan. Sepertinya tak ada habis-habisnya kabupaten satu ini menawarkan pesonanya :)

Pantai Indrayanti adalah rencana awal kami. Dengan 7 orang yang terkumpul, berangkatlah kami dari basecamp [ rumah mba Nurul :p ] kurang lebih pukul 08.30. Dan karena sebagian besar dari kami belum sarapan, jadilah mampir dulu di warung soto-bakso di pinggir jalan Wonosari. Barulah setelah perut kenyang, kami melanjutkan perjalanan.

Ada sedikit kendala saat di perjalanan. Jalan utama yang seharusnya kami lalui ditutup. Entah ada acara apa sampai harus ditutup. Tapi itu tak mengurungkan niat kami. Kami yang dipimpin Mas Yunan berputar arah. Mencari jalan lain. Membutuhkan waktu lebih lama dari yang seharusnya, akhirnya kami sampai di jalur utama menuju pantai. Saat itu Indrayanti masih jadi tujuan utama kami. Namun belum sampai di Indrayanti kami melihat papan tanda ini



Setelah diskusi singkat, dan disertai sedikit insiden kecil oleh mba Nurul, berbeloklah kami menuju Pantai Pok Tunggal. Jalan menuju pantai ini masih relatif kurang bagus. Jalan didominasi oleh batu membuat kami harus ekstra hati-hati dalam mengemudikan motor agar tidak tergelincir. Tapi jeleknya jalan yang kami lalui terbayar saat kami sampai di pantai. Subhanallah...pantai ini benar-benar indah. Luar biasa. Dan pemandangan seperti inilah yang menyambut kami pertama kali begitu sampai di Pantai Pok Tunggal
photo taken by Mas Yunan

Pasir putih bertekstur mirip merica [ kata mba Nurul ] dengan karang-karang yang dipenuhi ganggang laut membuat kami semua betah berlama-lama main air. Pantai ini berkarakter hampir sama dengan Pantai Ngobaran pun Pantai Nguyahan. Hanya saja karang di Pok Tunggal tak sebanyak disana.
karang di bibir pantai Pok Tunggal
















karang tak hanya di bibir pantai namun juga tersebar bercampur pasir pantai Nguyahan


Pantai Pok Tunggal masih bersih dan relatif masih sepi. Mungkin ini dikarenakan belum banyak orang yang tahu tentang keberadaan pantai ini. Namun semoga pantai ini akan tetap bersih seterusnya.

Setelah bermain-main cukup lama di Pantai Pok Tunggal, kami melanjutkan perjalanan. Sesuai rencana awal, Indrayanti.

Namun sesampainya di Indrayanti, kami justru tidak tertarik turun ke pantainya. Hari itu Indrayanti penuh dikunjungi wisatawan yang sedang menikmati liburan. Kami pun berjalan kaki ke arah barat [ bukan mencari kitab suci loh :p ]. Menilik pantai di sebelah Indrayanti. Karena dirasa lebih sepi dibanding Indrayanti, maka kesanalah kami. Pantai Somandeng.
photo taken by Mas Yunan


Hampir mirip dengan Pantai Pok Tunggal, namun karang-karang di pantai ini relatif lebih tajam. Ganggang lautnya pun tak sebanyak yang dapat ditemukan di Pok Tunggal. Namun banyak sekali binatan laut yang bisa dijumpai disini, seperti kepiting, bulu babi dan juga entah apa namanya ini
bisa bantu saya untuk menyebutkan nama binatang ini?

sibuk mencermati hewan-hewan di karang pantai Somandeng
disinilah kami, sahabat 5cm [ dari kiri ke kanan : Reiny, aku, mas Ndaru, mba Helley, mba Nurul ]



Senja menjelang. Kami pun beranjak. Belum puas rasanya. Tapi kami harus pulang. Setelah mandi, sholat, kami pun makan sambil memandangi debur ombak di Pantai Indrayanti.

Ah..andai setiap sore bisa seperti ini. Memandang senja seperti ini. Senja + Sahabat = Senyum. Bahagia itu sederhana kan? :)

Baiklah..kopiku sudah habis. Dan sepertinya agak terlambat berangkat ke kantor hari ini :p. Nanti sore berangkat ngetrip ke Semarang. Mari kita lihat seberapa keren Semarang :D

I do love Indonesia. Kamu??

Senin, 18 Juni 2012

rindu #3: kusebut itu rindu


Kusebut itu rindu
Ketika aku tak dapat melihat senyummu
Kunamakan itu cinta
Ketika aku tak memerlukan alasan untuk terus melihatmu
Kunyatakan itu yakin
Ketika aku percaya cuma kamu
Keterima itu sebagai penantian
Ketika menunggu, hanya untuk kamu..