Jumat, 03 November 2023

Dona Dona


"Menurutku, kematian tidak seharusnya menjadi alasan seseorang tidak bahagia. Sebab, tak ada orang yang tak akan mati. Jika kematian adalah penyebab ketidakbahagiaan, berarti semua orang dilahirkan untuk tidak bahagia. Hal itu tidak benar. Setiap orang tentu dilahirkan demi kebahagiaan."
-Yukari Tokita-

***

Berhasil membuatku jatuh cinta pada dua novel sebelumnya yakni Funiculi Funicula dan Funiculi Funicula 2: Kisah-Kisah Yang Baru Terungkap, aku begitu menantikan novel terbaru Toshikazu Kawaguchi, Dona Dona.

Berbeda dengan dua novel sebelumnya yang berlatar sebuah kafe di Tokyo, Dona Dona mengambil latar sebuah lereng di Hakodate, Hokkaido. Meski begitu, benang merah kisahnya masih sama. Tentang perjalanan beberapa orang kembali ke masa lalu atau ke masa depan. Peraturannya pun masih sama. Yang lupa atau ingin tahu peraturannya bisa baca postingan sebelumnya berjudul Funiculi Funicula. https://kertas-daurulang.blogspot.com/2023/05/funiculi-funicula.html?m=1

Dan seperi biasa, ada empat cerita yang disajikan. Tentang empat orang yang ingin melakukan perjalanan waktu. Seorang anak yang ingin protes pada orangtuanya yang sudah meninggal, seorang komedian yang kehilangaan tujuan dan ingin menemui mendiang istri yang sangat dicintai, seorang adik yang mengkhawatirkan kakaknya juga seorang pemuda yang menemui gadis yang disukainya diam-diam. Kisah-kisah ini diceritakan dengan apik, membawa kita merasakan apa yang dirasa si tokoh baik itu dendam, cinta, kenangan, rasa bersalah, penyesalan dan juga harapan. Kisah-kisah di buku ini begitu hangat dan menyentuh sampai aku berkali-kali meneteskan air mata.

Dari ketiga buku seri Funiculi Funicula, Dona Dona adalah buku yang paling kusukai sejauh ini. Sekalipun semua kisah di seri Funiculi Funicula memiliki daya pikat tersendiri, keempat kisah dalam buku Dona Dona begitu menyentuh dan berbeda. Kurasa ini karena setiap kisah berhubungan dengan sosok yang sudah meninggal sehingga efek kesedihannya terasa lebih personal bagiku. Bagaimana kematian sosok yang sangat kita cintai bisa begitu menghancurkan, membuat kita kehilangan harapan, dan berpikiran buruk tentang semua hal di dunia yang diceritakan dalam Dona Dona begitu nyata. 

Hal unik dari Dona Dona selain keempat kisahnya berhubungan dengan orang yang sudah meninggal adalah bahwa keempat kisah itu meskipun berbeda dan sepertinya tidak terkait tapi nyatanya terkait dengan satu orang yang sama. Yukari Tokita, sang pemilik kafe yang meskipun sering bersikap seenaknya tapi kebaikan hatinya menyelamatkan banyak harapan. Begitulah, seringkali dan bahkan kadangkala tanpa disadari, sebuah kebaikan dapat menyelamatkan seseorang dari penyesalan dan keputusasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar