Petang itu, semua orang tampak
terburu-buru. Raut tak sabar dan klakson yang terus menerus berbunyi menyerang
siapa saja yang berkendara tidak cukup cepat. Kepalaku berdenyut-denyut semakin
nyeri. Lampu jalan, lampu lalu lintas, bercampur baur dengan lampu-lampu mobil
dan motor yang terlalu banyak. Menerpa mataku yang semakin berkunang. Aku
mendongak. Awan kelabu gelap bergumpal-gumpal. Tebal dan berwarna semakin
pekat. Hujan seperti akan datang mengamuk. Pantas semua orang terburu-buru.
Mereka tentu saja ingin segera sampai rumah. Tempat paling aman dan nyaman. Tapi
tidak denganku. Aku tidak dalam perjalanan pulang. Tetesan besar air hujan
perlahan turun. Aku berhenti mendongak. Lima detik lagi lampu berubah menjadi
hijau. Aku menurunkan kaca helm. Bersiap membaur kembali di padatnya jalanan.
Layaknya orang bodoh aku duduk di
ruang tunggu stasiun. Entah apa yang membawaku ke tempat ini. Entah apa pula
yang kuharapkan dengan berada di sini. Bertemu denganmu? Lalu apa? Aku bahkan
belum sempat memikirkannya. Probabilitas bertemu denganmu disini sekarang
sangatlah kecil. Kau bisa saja sudah pergi tadi malam sesaat setelah
pertengkaran kita, atau mungkin saja tadi pagi. Tapi aku disini. Menunggu
kereta yang biasanya membawamu pergi setelah mengunjungiku. Perjalanan pulang, katamu. Mengunjungiku adalah
perjalanan pulang bagimu. Dan aku selalu tersenyum setiap kali kau
mengatakannya.
Aku memandang jam digital besar
di atas loket reservasi. Suara-suara di sekitarku terdengar seperti dengungan
lebah. Aku tidak benar-benar mendengarkan. Beberapa orang berjalan bergerombol.
Menenteng tas besar atau menyeret koper sambil tertawa-tawa. Mereka tertawa.
Tapi aku bahkan tidak dapat mendengar tawa mereka. Aku seperti menonton televisi
tanpa suara. Seorang perempuan dengan tas di tangan kanan dan kiri berlari-lari.
Dia hampir terlambat. Dan aku sama sekali tidak melihatmu.
Terdengar pemberitahuan bahwa
kereta yang biasa membawamu pergi sudah datang. Aku mengawasi setiap calon
penumpang yang bergerak menuju tempat pemeriksaan tiket. Berharap salah satunya
adalah dirimu. Tapi tidak. Tak ada. Dan bahkan hingga kereta mulai bergerak
menuju kotamu, kau tak pernah muncul. Kaca-kaca bening mulai mengembang di
mataku. Perlahan menganak sungai. Harus seperti inikah perpisahan kita?
Perlu beberapa menit setelah
kereta itu benar-benar pergi hingga aku cukup memiliki kekuatan untuk beranjak
meninggalkan stasiun. Gerimis. Aku mengendarai sepeda motor dengan perlahan.
Tak khawatir gerimis akan menderas dan membasahiku. Dan sekalipun tak suka
hujan-hujanan, aku tak ingin hujan berhenti saat ini. Biar saja menjadi deras.
Biar saja. Aku sedang ingin menangis.
Maret, 2016.
***
I always needed time on my own
I never thought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lieis made up on your side
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
All the words I need to hear to always get
me through the day
And make it OK
I miss you
I've never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left
they lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you do
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
And when you're gone
The words I need to hear to always get me
through the day
And make it OK
I miss you
We were made for each other
Out here forever
I know we were
Yeah Yeah
All I ever wanted was for you to know
Everything I do I give my heart and soul
I can hardly breathe, I need to feel you
here with me
Yeah
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear will always get me
through the day
And make it OK
I miss you
[When you’re gone ~ Avril Lavigne]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar