Sabtu, 26 Agustus 2023

I K I G A I

"Hal-hal penting untuk kebahagiaan dalam hidup ini adalah adanya sesuatu yang harus dilakukan, sesuatu untuk dicintai, dan sesuatu yang bisa diharapkan."
-Washington Burnap-



Buku ini begitu cepat membuatku jatuh cinta. Covernya, judulnya, uraian singkatnya. Dan begitu mulai membaca, rasanya tidak ingin berhenti sebelum halaman terakhir. Ditulis dengan apik, disertai kisah-kisah menarik, poin-poin penting terhighlight dengan baik dan bahkan disertai peta isi buku secara keseluruhan. Menyenangkan sekali membaca buku ini.

Kata ikigai berasal dari konsep Jepang, yang bisa diterjemahkan kira-kira sebagai "berbahagia dengan tetap menyibukkan diri". Penulis buku ini percaya bahwa mereka yang menemukan ikigai memiliki semua yang dibutuhkan untuk melalui hidup dalam perjalanan panjang yang menyenangkan.

Beberapa orang mungkin sudah menemukan ikigai mereka. Beberapa lagi masih mencari. Buku ini memberikan langkah-langkah untuk mereka yang ingin menemukan ikigainya:
1. Menjaga agar pikiran tetap aktif
2. Menemukan tujuan hidup
3. Melakukan yang terbaik
4. Menemukan hal yang membuat bahagia
5. Meditasi untuk emosi lebih sehat
6. Gunakan flow untuk menemukan ikigai Anda

Flow yang dimaksud dalam buku ini adalah saat dimana kita sepenuhnya tenggelam dalam apa yang sedang kita lakukan. Sehingga waktu berjalan terasa sangat cepat atau tidak terasa dan tidak ada hal lain yang tampak penting. Melalui flow ini pengalaman yang optimal dapat dicapai.

Pulau Okinawa di Jepang yang memiliki banyak centenarian (orang berusia lebih dari 100 tahun) menjadi tempat riset penulis. Mereka melakukan 100 wawancara di Ogimi, sebuah desa di Okinawa yang dijuluki Desa Umur Panjang sebelum akhirnya menerbitkan Ikigai. Dalam wawancara ini penulis mengulik tentang filosofi hidup mereka, ikigai mereka, rahasia umur panjang, kebiasaan hidup, dan bahkan diet ala masyarakat Ogimi.

Pada akhirnya penulis menyimpulkan sepuluh aturan ikigai yang dirangkum dari kebijaksanaan warga Ogimi yang berusia panjang:
1. Terus aktif, jangan pensiun
2. Perlahan saja
3. Jangan penuhi perutmu
4. Kelilingi dirimu dengan teman baik
5. Bugar untuk ulang tahun yang akan datang
6. Senyum
7. Berhubungan kembali dengan alam
8. Bersyukurlah
9. Hiduplah pada saat ini
10. Ikuti ikigai-mu

Banyak bagian yang menurutku menarik dari buku ini. Beberapa diantaranya yang pertama adalah gagasan "Teruslah aktif, jangan pensiun" dimana sekarang banyak orang berlomba-lomba mencari uang sebanyak-banyaknya agar bisa pensiun lebih cepat. Tapi ternyata kalau kita melakukan pekerjaan yang membuat bahagia, kenapa harus pensiun? Boleh jadi kita melakukan pekerjaan yang sekarang karena tuntutan. Kalau begitu, lakukanlah sesuatu yang lain. Yang menyenangkan. Yang membuat bahagia. Dan terus lakukan itu bahkan ketika nanti sudah pensiun dari pekerjaan utama untuk membuat kita tetap aktif.

Yang kedua, buku ini ditulis oleh orang Eropa yang meneliti cara hidup masyarakat Jepang dengan menggunakan banyak penelitian lain sebagai referensi. Uniknya adalah hasil penelitian-penelitian ini sangat relevan dengan ajaran-ajaran dalam agama Islam. Sebut saja aturan ikigai nomor tiga, jangan penuhi perutmu, sesuai dengan anjuran dalam Islam untuk makan ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Dalam bab Diet Ikigai buku ini disebutkan pula tentang rekomendasi Diet 5:2 (dua hari puasa, lima hari makan normal) setiap minggunya. Ini relevan dengan sunah puasa Senin-Kamis dalam Islam. Selain itu, masih banyak hal lain di buku ini yang kurasa begitu relevan seperti bergaul dengan teman-teman yang baik, senyum dan juga bersyukur. Semuanya ada dalam ajaran Islam bahkan sebelum penelitian ini ada.

Membaca buku ini membuatku berfikir betapa sedikit yang aku baca, betapa sedikit yang aku tahu, dan lebih sedikit lagi yang aku mengerti. Tentang diriku, tentang agamaku, tentang hidupku. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar